Meski Serba Prihatin Anak-anak Sinabung Tetap Harus Sekolah

26-11-2013 / KOMISI VIII

Komisi VIII DPR berharap anak-anak pengungsi korban erupsi Gunung Sinabung, Sumatera Utara tetap harus sekolah. Hal tersebut diungkapkan anggota Komisi VIII, Abdul Aziz Suseno saat meninjau lokasi pengungsian Gunung Sinabung di Posko Klasis GBKP Kabanjahe, Kota Tanakaro pekan lalu.

“Anak-anak yang sudah menjadi korban bencana erupsi Gunung Sinabung ini jangan sampai kembali menjadi korban dengan tidak adanya pendidikan di lokasi pengungsian. Syukurnya saya mendengar langsung dari anak-anak di sini (pengungsian) bahwa mereka tetap bersekolah,”ujar Aziz.

Saat berdialog langsung dengan anak-anak, Komisi VIII mendapati sejumlah anak yang rindu akan tempat tinggalnya. Namun, Aziz dan seluruh anggota Komisi VIII yang ikut dalam kunjungan tersebut mencoba memberi pengertian bahwasanya semua ini adalah musibah yang diberikan Tuhan kepada kita semua. Meski demikian kehidupan harus terus berjalan, dan masa depan anak-anak harus terus dikedepankan.

Lewat pendekatan sebagai “orangtua” anggota Komisi VIII meminta anak-anak pengungsi untuk tidak boleh berhenti sekolah. Selain mengajak anak-anak untuk tidak melupakan sekolah, Komisi VIII mengajak anak-anak bernyanyi untuk sejenak melupakan penderitaan mereka. Bahkan Ketua Komisi VIII DPR RI, Ida Fauziyah sempat memberikan hadiah untuk anak-anak yang dapat menjawab pertanyaan dengan baik.

“Ayo, siapa yang tahu kepanjangan dari DPR RI?,” teriak Ida kepada anak-anak pengungsi, yang disusul dengan tunjukan tangan hampir seluruh anak-anak yang ada di pengungsi Posko Klasis GBKP Kabanjahe tersebut. Ida pun kemudian menunjuk salah satu anak dan kemudian memberikan sejumlah hadiah karena telah berhasil menjawab pertanyaannya.

Laporan yang diterima Komisi VIII dari Kepala Satgas Tanggap Darurat,Letkol Kav Prince Meyer yang juga menjabat sebagai Komandan Kodim 0205/TK, sekitar tiga belas ribuan anak korban bencana Gunung Sinabung tetap bersekolah seperti biasa. Mereka mengikuti proses belajar di sekolah-sekolah dekat pengungsian seperti di Kabanjahe, Berastagi dan Simpang Empat. Karena keterbatasan tempat, mereka pun harus bergantian dalam menggunakan sekolah tempat belajar.

“Meski serba prihatin, anak-anak tetap harus sekolah. Demi masa depan mereka,” ujar Ida Fauziyah yang diamini Abdul Aziz. Suseno (ayu), foto : ayu/parle/hr.

BERITA TERKAIT
Maman Imanulhaq Dorong Kemenag Perkuat PAUD Qu’ran
14-08-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta - Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq mendorong Kementerian Agama (Kemenag) untuk memperkuat posisi Pendidikan Anak Usia...
Legislator Komisi VIII Dorong Peningkatan Profesionalisme Penyelenggaraan Haji
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Surabaya - Anggota Komisi VIII DPR RI Inna Amania menekankan pentingnya efektivitas dan profesionalisme dalam penyelenggaraan ibadah haji. Hal...
Selly Andriany Ingatkan Pentingnya Harmoni Sosial Pasca Perusakan Rumah Doa di Sumbar
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Menanggapi insiden perusakan rumah doa umat Kristiani di Sumatera Barat, Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany...
Selly Andriany Minta Penindakan Tegas atas Perusakan Rumah Doa GKSI di Padang
30-07-2025 / KOMISI VIII
PARLEMENTARIA, Jakarta — Anggota Komisi VIII DPR RI, Selly Andriany Gantina, menyayangkan aksi intoleransi yang terjadi di Padang, Sumatera Barat,...